Anisa Rachmadani dan Belia Febriyanti adalah dua anak yang sama-sama bersekolah di SDIT Nur Rohmah. Anisa dan Belia sama-sama kelas dua. Rumah mereka juga berdekatan. Kadang-kadang mereka bermain bergantian di rumah Anisa atau Belia. Bahkan ketika pulang sekolah, mereka kadang-kadang bersepeda di perumahan tempat mereka tinggal.
Tetapi sejak hari Senin kemarin, Anisa sudah tidak nampak bermain lagi dengan Belia. Anisa dilarang ibunya bermain karena sebentar lagi ada UAS. Setelah UAS selesai, anak-anak sekolah akan mendapat libur. Nah, saat liburan itulah Anisa diperbolehkan bermain kembali dengan waktu yang lebih.
“Ma’af ya Bel, menurut ibuku, kita berhenti bermain dulu ya? Aku harus banyak belajar karena minggu depan kita sudah UAS.” Kata Anisa kepada Belia.
“Ya sudah, aku bermain sendiri saja. UAS nya kan baru minggu depan. Aku kemarin baru beli boneka barbie dan alat masak. Aku main sendiri. Udah ya?” Jawab Belia dengan sedikit marah.
Anisa melihat kepergian Belia dengan hati sedih. Sebenarnya dia juga ingin bermain, tapi Anisa juga tahu kalau dia tidak rajin belajar, maka nialai raportnya pasti akan jelek. Dengan wajah menunduk, Anisa masuk ke rumahnya dan mulai belajar.
Sementara ittu, Belia sangat suka bermain. Pulang sekolah setelah makan siang langsung bermain. Sore hari setelah sholat maghrib di mushola perumahan juga langsung bermain. Bahkan orangtuanya ketika menegurnya, Belia hanya bilang ‘nanti saja’ hingga dia tertidur bersama bonekanya.
Tibalah pekan UAS tiba. Dengan bersemangat Anisa berangkat sekolah. Bagaimana dengan Belia? Dengan rasa malu dia berangkat ke sekolah. Tadi malam dia ketiduran lagi bersama barbie. Begitulah sampai UAS selesai, Belia masih asyik dengan boneka dan mainan lainnya.
Saat raport dibagikan, Anisa menerima dengan senang karena dia mendapat juara 1 di kelasnya. Belia bersedih hati takut dimarahi orangtuanya. Belia bahkan sempat ditegur ibu guru karena nilainya banyak yang jelek.
“Bel, sudahlah, jangan bersedih. Siapa yang tidak rajin belajar maka dia juga akan mendapat nilai jelek. Mulai sekarang, kita belajar bareng yuk? “Ajak Anisa sambil menghibur Belia.
Dengan wajah sedih Belia mengangguk dan berjanji untuk tidak melupakan waktu belajar lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar