Kamis, 19 Mei 2011

KAYA IDE DENGAN MATEMATIKA

Kita sebagai guru tentu mengharapkan siswa/anak didik kita menjadi pembelajar yang aktif yang kaya akan ide-ide membangun untuk masa depan mereka.
Kita sebgai guru mengharapkan bahwa dengan proses pembelajaran yang kita berikan akan menghasilkan generasi masa depan yang tidak hanya pintar secara teori tetapi juga mampu mencetuskan ide-ide brilian dalam menyelesaikan permasalahan umat.
Generasi kreatif tidak bisa dibentuk secara instan. Tidak bisa serta merta seorang anak menjadi hebat karena seketika itu juga belajarnya.  Tetapi membutuhkan proses yang panjang dan penuh liku untuk memunculkan jiwa-jiwa penuh kreatif tersebut.
Bisakah dengan pelajaran MATEMATIKA membuat seorang anak menjadi terbiasa berpikir kritis.  Menurut Dr Sutarto Hadi M.Sc. dari Unlam Banjarmasin memberikan contoh pendekatan yang dapat dilakukan guru untuk mendorong siswa mengemukakan ide dan gagasannya.
(1) Memulai pelajaran dengan memberikan permasalahan yang bermakna yang mendorong keingintahuan siswa atau menantang siswa untuk berpikir. Soal yang diberikan akan lebih baik dalam bentuk pemecahan masalah dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Kadang-kadang guru yang kurang persiapan membuat soal yang sudah ada di buku paket atau LKS tanpa mengedit terlebih dahulu. Atau ketika memberikan soal ke siswa terkesan kurang bersemangat sehingga siswa pun mengerjakannya dengan monoton.
Bagi guru kelas bawah yang mengajarkan matematika dengan tematik, problem yang diberikan dalam kelas bisa lebih bervariasi disesuaikan dengan tema yang ada.  Dan ini lebih mudah menjadikan tema sentral sebagai permasalahan di dalam kelas.
Masalahnya bagi seorang guru adalah ketika kesulitan mengarahkan siswa menyelesaikan permasalahan yang muncul sesuai dengan materi yang akan dibahas atau yang sering kami jumpai adalah kesulitan menanamkan konsep kepada siswa sesuai dengan taraf berpikir siswa tetapi terkesan tidak mendikte.

(2) Mintalah siswa untuk membuat kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4 atau 5 orang dalam setiap kelompok, dan berdiskusi menyelesaikan soal yang diberikan.
Dengan model pembelajaran kooperatif yang bermacam-macam, siswa semakin banyak mengenal karakter teman-teman dalam kelompoknya dan semakin memahami cara memberikan usulan-usulan dalam menyelesaikan masalah.
Ada beberapa metode pembelajaran kooperatif yang kita kenal diantaranya : Jigsaw, TGT, STAD dll

(3) Setiap kelompok menampilkan hasil pekerjaannya dalam bentuk poster dan dipajang di dinding kelas agar lebih mudah dibaca/dipelajari oleh siswa lain.
di sini siswa belajar mengkomunikasikan pendapat dan jawaban melalui bentuk lain.  Bisa poster, tulisan yang dipajang di kelas.  Di sini kita juga belajar menjelaskan kepada siswa lain agar siswa lain dapat memahami apa yang menjadi pikiran orang lain.
 
(4) Berikan kesempatan pada kelompok-kelompok untuk menjelaskan gagasannya pada seluruh kelas secara lisan.
Siswa belajar menghargai pendapat orang lain.  Karakter ini harus dibentuk dari kecil, agar akhlaq yang baik ini tidak luntur dari generasi kita, karena sekarang ada kecenderungan anak-anak tidak menghargai orang yang sedang berbicara.
Semoga dengan masukan ini, seorang guru bisa menerapkan model pembelajaran kaya ide ini di pelajaran matematika, baik dari kelas 1- 6.
semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar