Tampilkan postingan dengan label KEGIATANKU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KEGIATANKU. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Mei 2011

TUTOR SEBAYA, BISAKAH?

Apa tutor sebaya itu? Tutor sebaya adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengalaman belajar dari teman sebaya/teman sekelas.  Model pembelajaran ini dapat membantu seorang guru untuk menguatkan materi yang diberikan dengan mengajak siswa-siswa yang mempunyai kemampuan lebih untuk memberikan bantuan kepada teman sekelas yang masih membutuhkan bantuan dengan cara menyelesaikan permasalahan pada suatu materi secara bersama-sama.
Pada pelajaran matematika, tutor sebaya dapat diberikan kepada siswa ketika seorang guru telah memberikan suatu konsep, kemudian ingin menguatkan konsep tersebut secara kuat kepada seluruh siswa.  tetapi karena tidak semua anak dapat langsung memahami model pengarahan/ceramah dari guru, maka dalam realitasnya, ada beberapa siswa yang masih belum mengerti.  Nah, disinilah model tutor sebaya dapat diterapkan. Siswa yang pandai dapat menyumbangkan ilmunya kepada temannya, dan temannya yang belum mengerti menjadi lebih kuat dengan model pengarahan dari temannya.
 Siapa tak kenal Kenji kelas 5B? Dia adalah anak yang termasuk pandai di bidang matematika, bahkan untuk beberapa lomba matematika di luar kelas, Kenji termasuk siswa yang diikutkan.  Tetapi ternyata di dalam kelas, dia tidak menjadi sombong karena kemampuannya.  Dengan metode tutor sebaya ini, Kenji bersedia dipasangkan dengan siapa saja untuk saling berbagi pengetahuan.  Lihat saja, Dorik pun begitu serius mendengarkan penjelasan Kenji tentang simetri putar bangun segitiga siku-siku.  Dan ini tidak hanya terjadi sekali saja.  Dalam beberapa materi pelajaran matematika, metode tutor sebaya ini sering juga diterapkan dengan tujuan, bisa memantapkan pemahaman anak yang belum kuat, namun mereka malu untuk bertanya di depan kelas.
Semoga saling berbagi ini juga bagian dari pembentukan karakter siswa dalam pendidikan kita.  Apalah arti ilmu yang banyak, jika kita tidak mampu memberikan manfaat dari ilmu yang kita miliki kepada sesama manusia, bahkan kepada alam semesta ini.  Bravo, AL USWAH.

Kamis, 05 Mei 2011

DO'A ADIK KELAS UNTUKKESUKSESAN UASBN

Mau sukses UASBN? ini bisa dicontoh, beberapa siswa kelas 6 SDIT Al Uswah, hari Jum'at 6 Mei 2011 masuk ke kelas di bawahnya.  Kebetulan karena saya mengajar di kelas 5B maka yang menjadi perhatian saya adalah kehadiran beberapa siswa putra kelas 6 yang meminta ijin untuk masuk kelas.
Setelah memberi salam, mereka (Wafa, Naufal dan Rizky) meminta kepada adik kelas 5B agar bersedia memohonkan do'a kepada Allah agar mereka semua yang di kelas 6 sukses menjalani UASBN pada tgl 10 -12 Mei 2011.
Setelah meminta do'a maka kakak kelas memberikan bingkisan kepada adik kelas berupa snak camilan, mungkin dengan harapan, manakala kita bersedekah,maka kita juga akan dimudahkan oleh Allah segala urusan , amiin
Saya begitu terharu melihat usaha mereka, ya Allah, sukseskanlah UASBN mereka, berikanlah hasil yang terbaik buat mereka semua.  Begitu besar usaha yang mereka keluarkan.  Dan itulah usaha yang terbaik buat mereka.
Sudah, nak. Saya yakin, dengan usahamu sekarang, waktu tinggal beberapa hari lagi.  Semoga engkau diberi ketenangan dan percaya diri yang tinggi, sehingga engkau menghadapinya dengan senyuman mengembang karena yakin akan berusaha bersama Allah.

CELOTEH ANAK DI PAGI HARI

Apa yang disenandungkan anak-anak di pagi hari? Kalau ingat masa lalu, kira-kira , kalau pagi, apa ya yang kita senandungkan ketika kita masih kecil dulu?
Ternyata inilah yang dilakukan anak-anak kita di SDIT Al Uswah di pagi hari, mereka menyenandungkan al-qur'an sebelum menerima pelajaran yang lain.  Hati harus lembut dan tunduk dulu pada aturan-aturan Allah di dalam al-qur'an.
Kelompok putrinya pun tidak kalah semangat dengan anak putra, walau tempat di teras kelas, tetapi semangat juang untuk menghafal pun tidak kalah dengan yang di dalam kelas.

Setelah menghafal beberapa ayat surat di juz 29, merekapun menyetorkan hafalan kepada pendampingnya (Ustadz/Ustadzah) secara individu. Sebelum setoran, siswa diajak murojaah beberapa ayat pada surat tertentu ang sudah dihafal siswa, sambil membetulkan tajwid dan bacaan siswa secara klasikal. Saat setoran, pendamping membetulkan makhroj dan tajwid siswa secara lebih khusus lagi.

Subhanallah, seperti apakah permata dunia yang kita harapkan? maka sebesar itulah usaha yang harus kita berikan untuk menumbuhkan generasi robbani, generasi dambaan umat, untuk menyejukkan dunia dengan akhlaqul karimah.  Seorang anak ibarat sebuah kertas putih yang akan menjadi tumpuan harapan bagi orang yang akan mengisinya dengan berbagai harapan dan cita-cita masa depan.  Akankah orang tua dan lingkungannya akan memberikan gambaran dan tulisan terbaik pada kertas tersebut atau justru menyia-nyiakannya hingga pada suatu masa, kita menyesal telah merusaknya.
Maka lihatlah, generasi di atas, semoga anak-anak kita dengan modal dekat kepada al-qur'an menjadikan mereka sebagai generasi yang mendobrak dunia dengan kesholihannya, amin

Selasa, 03 Mei 2011

HARDIKNAS, (masih) PERLUKAH BAGI GURU?

Hardiknas sebagai Hari Pedidikan Nasional, sudahkah membuat guru menyadari tugasnya? Berapa banyak fasilitas yang mulai diluncurkann pemeritah untuk memanjakan guru, agar kualitas pendidka di negeri ini meningkat secara signifikan.  Mulai dari operasional sekolah hingga berbagai tunjangan kesejahteraan.  Selesaikah sampai disitu? Menjadi baikkah anak didik di sekolah? Menjadi meningkatkah kualitas guru di Indonesia? Inilah yang perlu kita renungkan bersama.
Kadang-kadang full fasilitas belum menjamin kualitas yang baik di sekolah, manakala kualitas gurunya juga belum optimal.  Mengoptimalkan guru, bukanlah satu-satunya cara hanya perbaikan kesejahteraan hidup.  Itu memang penting, tetapi yang harus diingat, semangat dan motivasi mengajar juga harus senantiasa full.
Keberhasilan pendidikan harusnya tidak hanya dilihat dari keberhasilan menghasilkan lulusan siswa terbaik nilainya (jika didapatnyapu dengan cara tidak jujur) atau dari di sekolah favorit mana siswa diterima setelah lulus (yang kadagkala, ortu harus berjibaku dengan saingan lain melalui cara resmi/les privat atau cara tidak resmi/joki) tetapi sesungguhnya kesuksesan pendidikan itu manakala seorang guru/sekolah mampu mencetak generasi-generasi yang integral kelulusannya (akhlaq, budi pekerti, life skill dan akademis).  Maka bagi orangtua yang merindukan pendidikan yang baik bagi anaknya, mestinya  tidak hanya melihat kesuksesan sebuah sekolah hanya melihat dari sisi akademis saja.
Bagaimana dengan guru? haruskah berlomba-lomba menjadi PNS dengan ragamnya fasilitas kemanjaan yang disodorkan oleh pemerintah? Mungkin itu menjanjikan, tetapi sesungguhnya dimanapun kita mengajar, maka hasil akhir kepuasan seorang guru adalah manakala melihat adanya keberhasilan siswa yang dididiknya. Keberhasilan yang bagaimana? tentunya yang menjadi harapan semua orangtua.
Maka, denga hardiknas, tidak harus dengan perayaan atau sanjungan kepada seseorang, tetapi ini sebagai sarana untuk introspeksi diri bagi seorang guru, bekerja keras , bersungguh-sungguh dan meluruskan niat  untuk mencetak kader bangsa yang integral baiknya(akhlaq, budi pekerti, life skill dan akademis).

Sabtu, 30 April 2011

Justin Bieber, Pemuda Israel, Indonesia, dan Palestina

Justin Bieber, Pemuda Israel, Indonesia, dan Palestina

Written By Admin BeDa on Sabtu, 23 April 2011 | 11:00


Apa bedanya pemuda Israel, Indonesia, dan Palestina? Jika kita bawa satu nama, Justin Bieber, akan tampaklah perbedaan ketiganya.

Dilahirkan dengan nama Justin Drew Bieber, pada usia 12 tahun ia mengikuti kontes menyanyi di kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Aksi-aksinya kemudian diunggah di You Tube. Dari You Tube itulah Marketing Eksekutif So So Defmenemukannya, mengenalkannya pada Usher yang kemudian menawarinya kontrak rekaman. November 2009, album pertama Justin Bieber My World diterbitkan. Popularitas Justin Bieber di tingkat dunia dalam waktu singkat menjadikan para penggemarnya yang memiliki obsesi tinggi menyebut "Bieber Fever" (Demam Bieber).

Lalu apa perbedaan pemuda atau remaja Israel, Indonesia, dan Palestina?

Jumat kemarin (22/4), Justin Bieber tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Indonesia. Justin datang bersama kekasihnya, Selena Gomez. Ratusan penggemar dari negeri Islam terbesar ini telah menunggu Justin. Sebagian membawa spanduk khusus untuk pelantun Never Say Never ini. Yang lebih “hebat”, sebagiannya telah menunggu sejak dini hari.

Ratusan penggemar yang kebanyakan adalah perempuan itu akhirnya kecewa karena begitu keluar dari pintu 2E, ia langsung menuju mobil Mercedes Bens silver B 638 QW yang segera melaju meninggalkan mereka. Tak ayal, mereka pun histeris. Sebagiannya menangis.

Meskipun kecewa, sebagian penggemar itu mengaku masih memiliki harapan menemui Justin pada konsernya malam nanti. Kendati harus mengeluarkan uang Rp 500 ribu sampai Rp 1. 650.000 untuk membeli satu tiket. Diperkirakan lebih dari 10 ribu orang akan memadati konser di SICC itu.

Itulah potret pemuda Indonesia. Bagaimana dengan Israel?

Ternyata, di negeri kaum Yahudi itu, Justin Bieber kurang mampu menarik penggemarnya. Buktinya, konser Justin 14 April di Hayarkon Park di Tel Aviv, hanya ditonton 17.000 (menurut perkiraan polisi) dan 24.000 penggemar (menurut promotor). Keduanya masih jauh di bawah target awal, yaitu sebanyak 35.000 penggemar.

Jerusalem Post memberi penilaian berbeda. Ia menyebutkan jumlahnya sebanyak 21.000. Masih kalah jauh dibandingkan pertunjukan Madonna 2009 di tempat sama yang menarik 56.000 orang.

Bagaimana dengan pemuda Palestina?

Bagi pemuda Palestina, khususnya yang berdomisili di Gaza, jangankan untuk menonton Justin Bieber, membicarakannya saja mungkin sudah tidak ada waktu. Sampai sekarang mereka masihconcern pada perjuangan melawan Israel yang terus melakukan agresi ke Palestina dalam berbagai bentuk.

Pada hari yang sama (22/4) ketika pemuda Indonesia histeris dan menangis menyambut Justin Bieber, pemuda Palestina tengah “menyambut” tentara Israel. Bentrokan pecah di baldah Isawiyah utara Al-Quds.

Kali ini, pemuda Palestina berhasil menggulingkan jeep militer Israel, lalu membakarnya. Akibat bentrokan ini, seorang tentara zionis luka-luka.

Bentrokan lain terjadi di tengah Baldah Silwan utara Masjid Al-Aqsha. Para pemuda Palestina melempari satuan pasukan khusus Israel dengan batu dan pecahan kaca. Pasukan Israel membalas dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. Tidak ada korban luka atau tertangkap dalam kejadian ini.

Bentrokan ini terjadi sebagai aksi balasan Palestina akibat tindakan pelecehan yang dilakukan pasukan Israel dan warga penjajah yahudi terhadap warga Palestina di Al-Quds.

Itulah potret tiga pemuda; Israel, Indonesia, dan Palestina. Tentu saja, tulisan ini tidak bermaksud menggeneralisir pemuda Indonesia. Bukankah tidak semuanya pemuda “cengeng” yang histeris dan menangis karena Justin Bieber? Setidaknya, Anda bukan salah satu dari mereka, kan? [AN/bsb]

HARI BURUH?

ternyata menjadi buruhpun masih sangat sulit, terjepit diantara berbagai kepentingansekarang saat para buruh merayakannya sebagai hari buruh sedunia, adakah pemimpin kita memperhatikan mereka? 
Aku jadi teringat para kuli bangunan di sekitar rumahku, mereka sekeluarga saling bahu membahu bekerja sebagai pekerja kasar, ada yang bawa anaknya juga.  Oh....bagaimanakah masa depan anak-anak mereka? Mereka yang seharusnya bercanda dengan ibunya di rumah sambil menunggu ayah datang dari kerja, terpaksa harus bekerja dalam satu tempat. Kasihan .....anak-anak mereka.  Rasanya teori tentang pendidikan jadi buyar semua.  Yang ada hanya kebutuhan memenuhi makan sehari.
semoga,  masa depan ini tidak menghalangi mereka untuk belajar.

Jumat, 29 April 2011

SUPERCLASS 5A

Pelatihan merasa bete? pintar-pintarnya panitia membuat refreshing acara itu perlu.  Apalagi pelatihan itu diikuti oleh anak-anak.  Kelas 5 SDIT Al Uswah tgl 17-18 Januari 2011 kemarin mengadakan acara dengan judul SuperClass.  Acara ini memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk memiliki variasi dalam belajar, karena materi-materi yang didapat siswa adalah materi pendukung untuk belajar yaitu Speed Reading dan Mind mapping.
Nah, gambar di atas itu anak-anak sedang senam sehat ditengah-tengah acara.  Jadi seneng? so pasti.... bahkan kalau pas bete lagi,  .....ustadzah senam lagi.......... gitu komentar anak-anak. Bukan gurunya yang bikin bt lho! tapi ya itulah anak-anak, harus banyak selingannya.